Kamis, 15 Mei 2014

tugas ._.

Aset
1. Pengertian
FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg. 25) sebagai manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Hampir sama dengan itu IASC juga mendefinisi aset sebagai suatu sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil kejadian masa lalu yang mana manfaat ekonomis masa depan diharapakan didapatkan oleh perusahaan.
2. Pengukuran / Penilaian
Pengukuran aset adalah sebagai berikut:
a) Kas dicatat sebesar nilai nominal;
b) Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan;
c) Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
d) Persediaan dicatat sebesar:
(1) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
(2) Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
(3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.

Penilaian adalah penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos aset pada saat akan dilaporkan atau disajikan dalam statemen keuangan pada periode tertentu.
3. Pengakuan
Pada umumnya pengakuan aset dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi, kejadian, atau keadaan tersebut.
4.Penyajian dan Pengungkapan
prinsip akuntansi berterima umum memberi pedoman penyajian dan pengungkapan aset sebagai berikut:
1.      Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat akun atau di bagian atas dalam neraca berformat laporan.
2.      Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan tetap.
3.      Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan pertama.
4.      Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu harus diungkapkan (misalnya metode depresiasi aset tetap dan dasar penilaian sediaan barang).






ASET  TETAP
1.Pengertian
Aset tetap seringkali  merupakan komponen yang signifikan dalam Neraca Perusahaan. Aset Tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang. Dalam PSAK 16 definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
.
2. Pengukuran / Penilaian
Aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk dikategorikan sebagai aset tetap pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh entitas dan diperlukan untuk menyiapkan aset tetap tersebut agar dapat digunakan sebagaimana mestinya sebuah aset tetap. Pengukuran aset tetap selain dilakukan pada awal perolehan juga dilakukan pada periode setelah aset tetap tersebut diperoleh. Di dalam PSAK 16 Revisi 2007 terdapat perubahan yang signifikan mengenai perlakuan akuntansi aset tetap terutama tentang pengukuran nilai aset tetap setelah perolehan. PSAK 16 Revisi 2007 mengakui adanya dua metode dalam perlakuan akuntansi aset tetap tersebut. Kedua metode itu adalah metode  biaya historis dan metode revaluasi
3. Pengakuan
Baik aset tetap maupun  properti investasi diakui jika kos perolehan dapat diukur dengan andal. Kos perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset … (PSAK 16.06). Jadi, hanya bila kos perolehan dapat diukur dengan andal baru aset tetap dan properti investasi dapat diakui. Kalau nilai wajar aset dapat diukur dengan andal tetapi kos perolehan tidak dapat diukur dengan andal, aset tetap atau properti investasi tidak dapat diakui (Picker et al, 2012).
Atau aset tetap diakui apabila digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan dan
Besar kemungkinan manfaat ekonomi dari aset tersebut akan mengalir ke perusahaan.

4.Penyajian dan Pengungkapan
Laporan keuangan mengungkapkan, untuk setiap kelompok aset tetap:
a) dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto;
b) metode penyusutan yang digunakan;
c) umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
d) jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; dan
e) rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode 




Biaya/Beban

1.Pengertian
Beban (expense) adalah pengorbanan yang dilakukan perusahaan dalam bentuk moneter untuk mendapatkan barang atau jasa, dan sudah habis nilai gunanya. 
Biaya (cost) adalah pengorbanan yang dilakkukan perusahaan dalam bentuk moneter untuk mendapatkan barang atau jasa dimana diharapkan akan memberikan nilai guna dimasa depan atau belum habis nilai gunanya.
IAI (IASC) mendefinisikan biaya dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002) sebagai berikut: Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu perioda akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
2.Pengukuran/Penilaian
Sejalan dengan penilaian aktiva dapat diukur atas dasar jumlahrupiah yang digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu,pengukuran biaya dapat didasarkan pada :
1. Cost historis
2. Cost pengganti / cost masukan terkini (replacement cost / curent input cost)
3. Setara kas (cash equivalent)
Menurut pendapat pihak-pihak yang menyatakan bahwa expense merupakan penurunan aktiva perusahaan, pengukuran yang logis adalah nilai dari barang-barang dan jasa yang digunakan dalam operasi perusahaan

3. Pengakuan
Sebuah biaya akan diakui pada pernyataan financial,itu harus memenuhi kedua kriteria pengakuan. Yang pertama, itu ‘mungkin’ bahwa aliran keluar dari keuntungan ekonomis masa depan telah terjadi. Framework menyatakan bahwa konsep probabilitas adalah menjaga dengan ketidakpastian karakteristik lingkungan dimana sebuah entitas beroperasi. Beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi atau dilakukan dengan mencatat kegiatan di dalam perkiraan atau memasukkannya di dalam laporan keuangan
Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu : sebagai aktiva (potensi jasa) dan sebagai beban pendapatan (biaya).Proses pembebanan cost pada dasarnya merupakan proses pemisahan cost. Oleh karena itu agar informasi yang dihasilkan akurat, bagian cost yang telah diakui sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost yang akan dilaporkan sebagai aktiva (diakui sebagai biaya periode mendatang) harus dapat ditentukan dengan jelas.
4.Penyajian dan Pengungkapan
Penyajian biaya tidak dapat dilepaskan dari penyajian pendapatan dan sarananya adalah laporan laba rugi. Penyajian elemen pendapatan, untung, biaya dan rugi bergantung pada konsep tentang apa saja yang membentuk laba kemudian pengungkapan biaya meliputi yaitu di dalam neraca, jumlah kewajiban yang timbul sebagai akibat perbedaan antara jumlah pendanaan yang telah dilakukan oleh pemberi kerja sejak pembentuk program dengan jumlah yang diakui sebagai beban selama periode yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar